JAJAH......hidup biar slamber..wweeeee
MESIN MILLING
Sunday, 18 November 2012
Tuesday, 13 November 2012
Basic Milling Mesin Convensional
Mesin milling (mesin kisar) adalah
mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas bila dibandingkan dengan mesin
perkakas yang lain. Hal ini disebabkan kerana selain mampu memesin permukaan
datar mahupun berlekuk dengan penyelesaian dan ketelitian istimewa, juga
berguna untuk menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi
yang dikehendaki.
Mesin milling dapat menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup halus, tetapi proses ini memerlukan "COOLANT"(cecair yang mengalir melalui peranti untuk mengelakkan kepanasan melampau, memindahkan haba yang dihasilkan oleh peranti ke peranti lain yang menggunakan atau menghilangkan ia.) untuk pendingin mata milling agar tidak cepat haus..
Gambarajah 1.1 dibawah ini adalah
MESIN MILLING CONVENTIONAL.
GAMBARAJAH
1.1 : MESIN MILLING CONVENTIONAL
Mesin Milling dikendalikan secara
mekanis (konvensional manual) dan ada yang dengan bantuan CNC. Mesin
konvensional manual posisi spindelnya ada dua jenis iaitu horizontal dan
vertical. Sedangkan Mesin Milling dengan kendali CNC hampir semuanya adalah
Mesin Milling Vertical.
Klasifikasi Proses
Milling (Proses Kisar)
Proses Milling dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis. Klasifikasi ini berdasarkan jenis pisau, arah penyayatan, dan posisi relatif pisau terhadap benda kerja (Gambarajah 1.2).
Proses Milling dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis. Klasifikasi ini berdasarkan jenis pisau, arah penyayatan, dan posisi relatif pisau terhadap benda kerja (Gambarajah 1.2).
Gambarajah 1.2 : Tiga asas pemotongan milling. a) milling, b) face mill, c) end mill
Tiga klasifikasi proses milling : (a) Milling periperal
(slab milling), (b) Milling muka (face milling), dan (c) Milling jari (end
milling).
a) Milling Periperal (Slab Milling)
- Proses milling ini disebut juga slab milling, permukaan yang dikisar dihasilkan oleh gigi pisau yang terletak pada permukaan luar badan alat potongnya. Sumbu dari putaran pisau biasanya pada bidang yang sejajar dengan permukaan benda kerja yang disayat.
b) Milling Muka (Face Milling)
- Pada milling muka, pisau dipasang pada spindel yang memiliki sumbu putar tegak lurus terhadap permukaan benda kerja. Permukaan Teknik Pemesinan 188 hasil proses milling dihasilkan dari hasil penyayatan oleh hujung dan selubung pisau.
c) Milling Jari (End Milling)
- Pisau pada proses milling jari biasanya berputar pada sumbu yang tegak lurus permukaan benda kerja. Pisau dapat digerakkan menyudut untuk menghasilkan permukaan menyudut. Gigi potong pada pisau terletak pada selubung pisau dan hujung badan pisau.
Kaedah Proses Milling
Kaedah
Proses Milling ditentukan berdasarkan arah relatif gerak makan meja Mesin
Milling terhadap putaran pisau (Gambar 1.3). Kaedah Proses Milling (kisar) ada
dua iaitu Kisar naik dan Kisar turun.
a) Kisar Naik
b) Kisar Turun
a). Kisar Naik (Up Milling )
- Milling naik biasanya disebut milling konvensional (conventional milling). Gerak dari putaran pisau berlawanan arah terhadap gerak makan meja Mesin Milling. Sebagai contoh, pada proses kisar naik apabila pisau berputar searah jarum jam, benda kerja disayat ke arah kanan. Penampang melintang bentuk beram (chips) untuk proses kisar naik adalah seperti koma diawali dengan ketebalan minimal kemudian menebal. Proses kisar ini sesuai untuk Mesin Kisar konvensional/manual, kerana pada mesin konvensional backlash ulir transportirnya relatif besar dan tidak dilengkapi backlash compensation.
- Proses Kisar turun dinamakan juga climb milling. Arah dari putaran pisau sama dengan arah gerak makan meja Mesin Frais. Sebagai contoh Teknik Pemesinan 189 jika pisau berputar berlawanan arah jarum jam, benda kerja disayat ke kanan. Penampang melintang bentuk beram (chips) untuk proses kisar naik adalah seperti koma diawali dengan ketebalan maksimal kemudian menipis. Proses kisar ini sesuai untuk Mesin Milling CNC, kerana pada mesin CNC gerakan meja dipandu oleh ulir dari bola baja, dan dilengkapi backlash compensation. Untuk Mesin Milling konvensional tidak direkomendasikan melaksanakan proses kisar turun, kerana meja Mesin Milling akan tertekan dan ditarik oleh pisau. Proses pemesinan dengan Mesin Milling merupakan proses penyayatan benda kerja yang sangat efektif, kerana pisau kisar memiliki sisi potong jamak. Apabila dibandingkan dengan pisau bubut, maka pisau milling analog dengan beberapa buah pisau bubut (Gambar 1.4.). Pisau milling dapat melakukan penyayatan berbagai bentuk benda kerja, sesuai dengan pisau yang digunakan. Proses meratakan bidang, membuat alur lebar sampai dengan membentuk alur tipis bisa dilakukan oleh pisau milling (Gambar 1.5.)
Gambar 1.4 : Pisau milling identik dengan beberapa pahat bubut
Gambar 1.5 : Berbagai jenis bentuk pisau
milling untuk Mesin milling horizontal dan vertical.
Subscribe to:
Posts (Atom)